Thursday 15 January 2009

The Plan of Allah S.W.T For Our Life

Sungguh kekuatan Allah SWT itu tiada duanya. Saya merasa bahwa Allah masih sangat sayang pada saya, dia banyak sekali menegurku dengan berbagai cara dan berbagai hal. Berkali-kali saya ditegur, Subhanallah baik dalam mimpi mau pun dalam film. Banyak hikmah yang dapat saya ambil dari semua itu, dan saya mejadi tahu dan semakin yakin bahwa Allah memang selalu memberikan yang bterbaik bahkan terbaik dari yang terbaik untuk umat-Nya. Hanya saja terkadang manusia itu sendiri yang tidak sadar akan itu semua, sehingga tanpa sadar kita menghujat Allah SWT. Padahal sesungguhnya Allah mempunyai suatu rencana yang terbaik untuk kita semua.

Dulu saya sering sekali menghujat, karena rasa cemburu saya terhadap yang lainnya. Mengapa teman-teman saya diberi kenikmatan yang lebih sedangkan saya tidak, saya berusaha untuk mencari kerja sambil kuliah, tapi nyatanya tidak juga Allah berikan kesempatan itu. Saya merasa hanya diledek, karena saya hanya dipanggil untuk interview saja, tapi tidak pernah ada kelanjutannya. Tapi setelah saya telusuri kenapa saya diberikan hal yang seperti ini, ternyata hasil kebelakangnya. Mungkin nilai-nilai saya akan buruk jika saya kerja, karena tidak sedikit teman-teman saya yang tidak jelas status kuliahnya di kampus. Dan kini setelah saya keluar dari kampus dan ingin mencari sesuatu pekerjaan yang benar-benar pas buat saya dan kehidupan saya, belum juga dan lagi-lagi saya paling terbelakang. Memang saya terkadang berfikir, apakah memang rezeki saya seret atau adakah kesalahan yang harusnya saya perbaiki sebelumnya, atau kah ada hal yang lain yang mungkin terlupakan oleh saya.

Terakhir saya mendapat interview dan lolos pada interview pertama. Tapi sayang interview kedua saya gagal. Padahal jika saya berfikir ulang, di dalam sana yang lolos pada interview kedua itu (maaf bukan sombong) setidaknya masih lebih baik saya daripada orang tersebut dalam hal attitude. Yah, setelah kawan-kawan saya yang lolos pada interview kedua, dan melalui interview ketiga saya bertanya pada mereka yang lebih handal dari saya yang saya yakin sekali jika mereka akan lolos pada interview ketiga ini. Tapi ternyata hai hai, mereka tidak juga kunjung dipanggil. Ternyata memang harus ada orang dalam jika ingin bekerja pada tempat tersebut. God.... Apakah hal yang seperti ini masih layak ya?! Kesal sih, tapi ya tidak apa-apa, saya menerimanya dengan ikhlas. Karena mungkin ada sesuatu hal yang tidak saya tahu di dalam perusahaan tersebut, yang mungkin saya akan merasa tidak nyaman berada dalam perusahaan tersebut. Hanya hikmah-hikmah itu yang dapat saya ambil.

Saat ini saya baru saja sembuh dari sakit saya, sempat ada panggilan untuk interview dari dua tempat yang berbeda dan berbeda hari pula. Tapi interview di tempat pertama saya tidak datang, karena saya masih belum kuta berjalan. Saya takut dalam kondisi yang benar-benar belum fit ini jika saya paksakan akan jatuh di jalan. Sedangkan saya tahu tampat yang akan saya datangi tersebut tempat yang super duper muwacet. Jadi saya putuskan untuk tidak datang, walau pun saya yakin disana saya bisa dapat. Tapi masih ada yang lain, saya yakin bahwa rezeki saya bukan disana. Saya yakin, pasti ada tempat saya untuk mengais rezeki yang memang benar-benar itu adalah rezeki saya. Saya mau coba interview di tempat yang kedua. Jika memang tidak juga, saya yakin itu juga bukan tempat yang tepat buat saya.

Semua ini karena hikmah yang telah saya ambil dari kejadian sebelumnya. Walau pun manusia telah berusaha sekuat tenaga dan sungguh-sungguh dalam melaksanakannya, tapi semua yang memutuskannya adalah Allah SWT. Tiada suatu pekerjaan pun tanpa izin-Nya. Dengan seperti ini, saya merasa menjadi semakin cinta dan sayang pada Allah SWT dan saya merasa semakin dekat dengan-Nya.

Ya Allah, maaflan hamba-Mu yang tak tahu diri ini yang telah banyak menyalahkan-Mu. Padahal sesungguhnya Engkau ingin memberikan yang terbaik buat hamba. Hamba akan menunggu sampai hamba mendapatkan suatu pekerjaan yang Engkau ridho’i. Amin...

No comments: