Sunday 19 February 2017

Kawan Lama

Kalau boleh jujur, agak aneh sih gw sama laki-laki ini. Namanya FF, lelaki yaaa yang sudah sangat berumur. Gw dulu satu team sama doi, lelaki sok misterius, dan anehnya bisa baca fikiran satu sama lain, bathin juga seakan ikut bicara. Ga ngerti gw juga kenapa, dan seolah gw tahu semua tentang dia. Padahal deket banget juga engga, kepo sama dia?? Gak bakalan bisa, orangnya intovert banget, dan ga pernah curhat sedikit pun. Cuma senyumannya yang berbicara. Kalo dibilang gw suka sama dia?? Jawabannya juga engga, tapi gw seneng banget kalo liat dia bahagia. Ga ngerti ini perasaan apa, gw kagum sama dia?? Bisa dibilang seperti itu, teman yang paliingg the best banget buat gw, dewasa, ahhh pokoknya temen paling keren menurut gw. Pas gw nonton film Goblin, semua karakter, semua tingkah, fisiknya juga mirip sama perannya Goblin. Ga ngerti kenapa, bikin gw kangen aja sama dia. Padahal di nikahan gw aja dia ga dateng, hahahahahahahahahaha.... Lu tulus, Brad. Beruntung banget Uni Nurul bisa dinikahin sama lu, Brad. Ahhhh jadi kangen kan sama Brother.... Liat dia aja bikin gw happy, dia bawa aura yang positif buat gw. Mungkin gw lebai, tapi itu apa adanya. Sekali lagi, gw ga cinta, tapi ini rasa meletup2 bangga, dan kagum. Love u Brad... Alhamdulillah pernah ketemu dengan orang misterius kayak elu, Brad 😘😘

Saturday 18 February 2017

Tired

Ga ngerti kenapa akhir-akhir ini gw ngerasa kayak capek banget buat menghadapi semuanya, rasanya udahh ga ada lagi semangat buat berjuang untuk hidup, bahkan untuk kasus rumah tangga gw sendiri. Gw udah mulai ga perduli, udah ga mau tahu, dan bahkan udah ga semangat lagi untuk merubah dia untuk menjadi lebih baik. Rasanya setiap saat hanya ingin menangis dan mempertanyakan diri, apalah masih sanggup jalani semua ini?? Rasanya gw hanya ingin istirahat yang panjaaaaaannnnnnggggggggggg...... Menjauhi semuanya. Hai buat kamu lelaki yang selalu aku banggakan, apa pun kelemahan kamu, kekurangan kamu, bahkan kesalahan hidup yang pernah kamu perbuat, aku maafkan dan aku simpan rapat-rapat. Tapi, mulai saat ini, alu tidak lagi akan memperjuangkan kamu. Maaf, aku sudah sangat capek. Aku lelah harus berjuang sendirian, topangan kaki-kakiku sudah tidak kuat menopang beratnya. Maaf aku menyerah, selanjutnya aku serahkan kembali padamu, apakah kamu yang ingin melanjutkan, atau ingin dihentikan saja? Rasa hati gundah gulanaku sudah sangat menggebu, setiap hari hanya merasakan khawatir yang berkepanjangan. Maafkan segala kekurangan aku, aku bukan istri yang sempurna untuk kamu. Biarkan aku istirahat yang panjang, entah sampai kapan. Terima kasih atas kebahagiaan yang pernah kamu titipkan buat aku, senyum dan tawamu yang sempat mewarnai hariku. Aku lelah, hanya ingin istirahat.

Wednesday 15 February 2017

Lebih Baik Sendiri kah?

Sudah begitu lama tidak pernah sharing di dalam sini, padahal sudah begitu banyak perjalanan yang saya lewati. Pahit dan getir yang saya rasakan. Terlalu pedih untuk diceritakan, bahkan entah apakah saya mampu menuliskan kembali kisah setahun yang lalu. Kini setelah saya sadari sendiri, dengan keegoisan saya, saya berfikir. Apakah memang seharusnya dan semestinya saya pergi saja dari kehidupan dia? Dia yang sama sekali tidak memikirkan saya, memperhatikan bahkan tidak memperdulikan saya. Saya bertahan selama ini karena saya takut dengan Perceraian, hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Saya hanya berfikir bahwa saya tidak ingin dibenci oleh Allah, dan saya berfikir bahwa ini adalah ujian Illahi yang harus saya lalui. Saat ini saya merasa hanya sebagai benalu, dan saya bahkan lebih merasakan bahwa saya tidak berguna disini. Saya hanya menghambat apa yang ingin dia kejar. Tebesit dalam pikiran, mungkin lebih baik saya sendiri saja, meninggalkan dia sendiri. Saya yakin tanpa saya pun dia masih bisa bertahan. Selama ini pun dia juga sudah tidak perduli lagi sama saya, saya tidak memiliki kasih sayang yang saya harapkan. Tidak seperti yang dia kasih kepada wanita lain itu setahun yang lalu. Mungkin saya hanya sebagai pelengkap hidupnya saja, tanpa saya pun sebenarnya tidak akan apa-apa. Toh kami pun belum memiliki anak. Jadi, apakah mungkin memang lebih baik saya sendiri saja?